Sabtu, 25 Februari 2012

Kegunaan iPad

Kegunaan iPad - Meski saat ini sangat populer, tapi mungkin banyak diantara kita yang belum mengetahui kegunaan iPad. Untuk menjawab pertanyaan apa sebenarnya keguaan iPad inilah, sehingga saya akan mencoba menjelaskannya kepada teman-teman semuanya.

Foto iPad
iPad merupakan gadget teranyar yang dirilis oleh Apple yang berguna sebagai e-Book Reader. Selebihnya iPad juga bisa digunakan untuk mendengarkan musik, bermain gam, nonton film, dan juga mengakses berbagai situs internet, khususnya situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter.

Untuk lebih memperjelas fungsi iPad bagi teman-teman, maka berikut ini sedikit tulisan cuplikan yang didapatkan penulis dari situs detikinet, dimana dengan tulisan berikut mungkin akan memperjelas, sejelas-jelasnya tentang apa itu iPad.

Saat pertama sekali mengenalkan iPad, Steve Jobs menyebutkan gadget ini akan mengisi 'ruang kosong' antara iPhone dan MacBook.

Dari sisi ukuran dan kelengkapan perangkat, iPad memang cocok untuk mengisi ruang tersebut. Ia lebih besar daripada iPhone, namun tak cukup berbobot seperti MacBook (atau laptop lain).

Bagi pengguna Windows atau Linux, sebenarnya sudah ada sebuah gadget yang mengisi ruang tersebut. Gadget ini punya fungsi dasar sebagai 'pelahap konten online', namun juga bisa dipakai bekerja secara terbatas. Namanya adalah Netbook.

Tapi, Netbook tidak sama dengan iPad. Kedua benda itu memiliki terlalu banyak perbedaan untuk bisa dibandingkan secara langsung. Pada prakteknya, Netbook bahkan lebih identik sebagai 'alat kerja' sedangkan iPad sebagai 'alat hiburan'.

Bentuk

Ukuran iPad cukup besar untuk menikmati konten seperti komik digital, halaman web, maupun video. Namun ia tidak terlalu besar sehingga menyulitkan untuk mengoperasikannya dengan satu tangan.

Hanya saja, bobot iPad yang seharusnya 'ringan' itu menjadi cukup berat untuk penggunaan dengan satu tangan di jangka waktu agak lama. Punggungnya yang terbuat dari aluminium pun turut mendukung rasa was-was pengguna: takut iPad-nya terselip dan jatuh!

Performa

Sejauh ini detikINET praktis tidak mengalami gangguan saat menjalankan aplikasi apapun pada iPad. Semua aplikasi bisa berjalan dengan lancar, mulai dari aplikasi untuk iPhone yang dipaksa melar hingga aplikasi yang memang dirancang untuk iPad.

Apple agaknya mengambil keputusan yang tepat dengan membatasi kemampuan multi-tasking pada iPad. Dampaknya, memori pada iPad tidak cepat terbebani oleh berbagai aplikasi yang berjalan di latar belakang.

Kegunaan

iPad cocok digunakan bagi mereka yang gemar melahap konten. Meski belum sepenuhnya 'siap' untuk hadir di Indonesia, berbagai konten sudah bisa dinikmati lewat iPad. Ini termasuk video di YouTube, berbagai situs online dan juga media massa yang menghadirkan aplikasinya di iPad.

iPad juga cocok digunakan untuk mereka yang gemar bermain game. Pilihan game pada iPad semakin lama semakin banyak, sama seperti iPhone yang makin dilirik oleh para pengembang game dunia.

Bagi mereka yang sudah memiliki notebook dan sebuah iPhone, iPad akan menjadi perangkat tersier yang hanya digunakan pada saat tertentu. Bila akan bepergian, kemungkinan besar iPad yang akan 'dikorbankan' daripada tidak membawa iPhone (atau ponsel lain) dan notebook.

Jadi demikianlah. Bagi pengguna yang yakin bakal gemar melahap konten dan juga mengakses berbagai aplikasi serta game iPad, gadget ini sudah cukup berguna untuk dibeli sekarang (meski belum resmi masuk Indonesia). Namun bagi yang ingin sebuah alat dengan banyak fungsi, sebaiknya menunggu iPad generasi berikutnya.

iPad memang gadget yang cantik, dan punya cukup banyak kegunaan, namun belum bisa dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi kebanyakan pengguna komputer di Indonesia. Tunggu satu atau dua tahun lagi, terutama jika harganya sudah makin terjangkau, bukan tak mungkin iPad akan selazim notebook atau ponsel.

Daftar Harga Hp Baru dan Second!! BlackBerry


Review 10 Film Terbaik Oscars 2011



Saya adalah seorang moviegoers yang oportunistik, suka menonton film tapi tidak suka membayar tiket  dari bioskop yang monopolistik itu. Saya lebih suka terlambat menonton film-film baru, menunggunya keluar di situs-situs dan forum , dan menikmati betapa menyenangkannya waktu tigapuluh menit yang saya perlukan untuk mengunduh satu film. Makanya, kalau MPAA bertekad bulat untuk menarik semua peredaran film mereka dari bioskop Indonesia, ya, it ain’t a problem, dude! Masih banyak para pengunggah baik hati di luar sana yang mau berbagi tautan file-sharing film terbaru. Tentu saja, kalau pemerintah Indonesia bisa membuat MPAA berpikir ulang dan mengikuti aturan tuan rumah, saya akan tepok tangan sekeras-kerasnya plus standing ovation, sama seperti ketika RIM bertekuk lutut. Oke, itu  bisa jadi perdebatan yang lain.
Sebenarnya, saya tidak memiliki spesifikasi khusus mengenai genre film yang saya sukai. Saya menonton banyak film, bahkan film-film yang dianggap buruk oleh banyak orang. Bagi saya, tindakan kompromistis terhadap jenis film yang saya tonton bukan sebuah masalah, ini berkebalikan dengan pilihan saya terhadap sastra. Seringkali, saya berusaha mengetik sejumlah pikiran yang melayang setelah menikmati beberapa film. Menikmati? Iya, menikmati. Itu kata yang lebih tepat karena saya bukan sekedar menonton untuk dicari mana bagian salah dan benarnya suatu film. Nah, diketikan ini saya ingin berbagai beberapa hal yang saya nikmati dari film-film berikut, film-film yang tanggal 27 Februari nanti akan divonis sebagai The Best Motion Picture di ajang Academy Awards.
127 Hours

Anda, saya, dan kita pasti membenci keadaan dimana kita terjepit di dalam situasi yang tidak menyenangkan dan tidak bisa pergi begitu saja. Lebih parah lagi, kalau dalam keadaan yang seperti itu tidak ada orang yang bisa membantu karena kita tidak ingin orang lain tahu. Lalu, dalam keadaan yang serba terhimpit itu kita mulai berfantasi, berangan-angan mengenai kenangan tertentu, dan merangkai fragmen posmo di dalam kepala mengenai orang-orang yang mungkin bisa membantu. Danny Boyle tahu benar bagaimana menempatkan potongan-potongan itu ke dalam film ini. Berbasis kisah nyata seorang petualang, Aron Ralston, Boyle melalui James Franco menuturkan monolog yang miris tentang rasanya terjepit batu besar di tanah antah berantah dimana anda tidak mungkin ditemukan. Adegan potong tangan yang bikin bergidik dan ngilu hingga ke ulu hati sukses membuat saya cuma berani mengintip adegan itu dari pojokan kamar. Ah, saya jadi paranoid kalau tiba-tiba tertimpa lemari!
Inception

Kerja Nolan dalam Inception telah membuat banyak orang dari seluruh penjuru dunia terkesan dengan ide dasarnya mengenai sebuah proses meletakan atau bahkan merubah gagasan di dalam kepala seseorang melalui agresi mimpi yang berlapis-lapis dan tindakan intrusif terhadap emosionalitas. Secara garis besar, Inception adalah perpaduan linear dari konsep ruang dan waktu pararel yang saling terhubung, sebuah hal yang hanya bisa dibuat dengan pemikiran kelas filsuf. Film ini merupakan tren positif dari reputasi Nolan yang sudah terbangun dari film-film sebelumnya seperti The Prestige dan, tentu saja, The Dark Knight. Ketika film ini tidak memenangkan gelar prestisius di ajang Golden Globe banyak orang bersuara, tetapi saya lebih menyukai pendapat seorang teman,”Chill out, of course Inception would have not won, they were not looking for something inovative and visionary.”
The Kids Are All Right

Film ini berkisah mengenai pasangan lesbian yang memiliki dua anak hasil donor sperma. Konfliknya memuncak ketika kedua anak tersebut menemukan dan membawa ayah biologis mereka alias sang pendonor ke dalam kehidupan keluarga ini. Bagi saya, ini merupakan perpaduan dramatis dari isu sensitif mengenai nilai keluarga dan orientasi seksual, sekaligus pencitraan positif mengenai pasangan homoseksual. Namun, ini bukan sebuah film yang secara gamblang dan detail merumuskan pembelaan atau pledoi untuk membujuk orang bersimpati dan mau mengangguk-angguk untuk bersetuju mengenai perkawinan sejenis. Lebih dari itu, film ini menawarkan penjernihan dengan bingkai mengenai  sisi hidup lain. Saya kira, ini bukan model film yang bisa ditayangkan secara luas di Indonesia, bisa-bisa banyak ormas main bakar-bakaran di luar bioskop.
The Social Network

Mark Zuckerberg, yang didaulat sebagai billionaire termuda di sepanjang sejarah umat manusia, tentu tak pernah mengira ia bisa menjadi seperti sekarang hanya dalam waktu tujuh tahun. Mengusung tagline yang kalau diterjemahkan secara bebas berarti “anda tidak memiliki 500 juta teman tanpa beberapa musuh”, film ini berkutat dalam scene yang tertata rapih dalam menuturkan bagaimana Zuckerberg mendirikan Facebook dan menyelesaikan gugatan hukum terkait hak cipta.  Karakter kuat dari dialog cepat dan pribadi Zuckerberg, yang dipertunjukkan oleh Jesse Eisenberg, menjadi kekuatan tersendiri dalam film ini sekaligus mengantar pemerannya ke nominasi aktor terbaik. Saya pribadi tidak merasa ada sesuatu yang membuatnya lebih, mungkin karena sebelumnya saya sudah khatam sejarah Facebook, dan film ini terlalu sesuai dengan ekspektasi. Ini merupakan film yang bagus, tidak lebih.
The King’s Speech

Pernahkah anda membayangkan kalau Indonesia memiliki pemimpin yang gagap sehingga berpidato pun sulit? Inggris pernah memilikinya di dalam diri King George V atau Bertie, sapaan informalnya. Diperankan secara brilian oleh Colin Firth, saya benar-benar dibuat gemas dan geregetan dengan sosok raja satu ini. Saya kira ini memang tahunnya Colin Firth, pendalaman personalitas dan aksen tutur kata gagapnya benar-benar alami. Eisenberg mungkin bisa melakukan dialog cepat ala Zuckerberg, tetapi beraksen gagap secara natural itu berada di level yang jauh lebih tinggi. Sisanya, film ini merupakan representasi kaum elite istana dengan segala aturan tradisional dan ekspektasi kesempurnaan yang mesti dimiliki keluarga bangsawan. Sekaligus juga dialog cerdas dan sindiran egaliter yang keluar dari Logue, sang mentor pidato yang keturunan Australia, ini jelas pertunjukan sentimentil. Pada akhirnya, film ini membawa sensasi kelegaan ketika Bertie secara kharismatik mampu berbicara di saat-saat Inggris memerlukan suntikan moral menjelang perang melawan Jerman. Well, that’s Colin Firth, he’s stammer, I’m speechless..
True Grit

Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir saya menonton film-film koboi klasik dan tiba-tiba True Grit menyeruak di timeline Twitter. Sudah pasti secara refleks saya mencarinya di Google dan mendapat file film ini meskipun gambarnya belum begitu bagus. Film ini ibarat pengobat obsesi masa kecil mengenai kuda dan revolver. Alur ceritanya sederhana, akting Matt Damon tidak begitu mengesankan, dan Jeff Bridges berada di jalur yang benar. Yang membuat film ini spesial malahan pemeran pembantu wanitanya, Hailee Steinfeld. Berperan sebagai anak perempuan berusia 14 tahun yang menuntut balas ataas kematian ayahnya, Steinfeld memainkannya tanpa canggung dan gemilang. Menurut informasi dari situs resmi film ini, Steinfeld terpilih setelah melalui audisi ketat dari 15ooo kandidat. Ia mengingatkan saya pada debut awal Natalie Portman sewaktu berusia 12 tahun di film Leon (1994) bersama Jean Reno. She’s really splendid!
Winters Bone


Suara angin sayup-sayup, eksploitasi nuansa mendung wilayah Ozark Mountain yang sunyi, dialog yang jernih, dan minim latar musik yang ingar bingar membuat Winter’s Bone menjadi thriller yang menegangkan. Film ini dibuka dengan nyanyian lullaby tanpa iringan alat musik, dan sederetan adegan aktivitas keluarga Ree dan kedua adiknya. Ree kemudian harus membongkar medan sosial yang berbahaya untuk menemukan ayahnya di lingkungan para pengedar obat terlarang sekaligus memastikan keluarganya tetap utuh. Jenniffer Lawrence yang memerankan Ree diganjar nominasi pemeran utama wanita terbaik di berbagai ajang termasuk Oscar, meskipun besar kemungkinan akan jatuh ke tangan Natalie Portman. Setidaknya, ia telah menunjukkan kualitas luar biasa sebagai pendatang baru yang mampu menggebrak dunia seni peran. Saya yakin, anda akan merasakan perpaduan sensasi haru dan nyeri ketika melihat akting Lawrence di bagian akhir film ini. Oh ya, sekilas, ide anak sulung yang mesti merawat adik-adik dan ibunya yang sakit ini mengingatkan saya pada sebuah film Jepang berjudul Nobody Knows (2004).
Black Swan

Serius, saya cuma bisa senyum-senyum bahagia dengan dada yang panas dan berdebar-debar selesainya menonton film ini. Plot, twist, dan ending-nya merupakan tipe yang paling saya cintai dari sebuah film. Saya bahkan tidak bisa lagi menggunakan kata-kata hiperbolis untuk memuji film ini dan bagaimana Natalie Portman bermain di dalamnya. Yang saya ingat, perasaan semacam ini sama persis seperti ketika saya menonton Fight Club (1999). Keduanya menelisik  perfeksionisme yang agresif, paranoia dari tekanan yang depresif, dan personalitas dua muka yang sangat ilusif, ini benar-benar menghajar habis-habisan sisi diri saya yang paling apresiatif. Terus terang, saya memang menggilai konsep kepribadian ganda yang delusional, dan Black Swan, dengan konsepsi hitam putih yang gemerlap, berada di garis terdepan dari film-film yang benar-benar bisa membuat saya cecenutan!
Toy Story 3

“Cuma orang jahat yang ngga suka Toy Story,” kata seorang teman. Yak, saya seribu persen setuju dengannya. Toy Story 3 adalah sekuel yang paling humanis dan emosional. Ia tak lagi bercerita tentang persaingan individu antar mainan, tetapi lebih dari itu, ia menyayat hati dengan gurauan mengenai hasrat untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain sesuai yang kita bisa. Ia juga merupakan guratam yang manis tentang optimisme, kesetiaan, dan keyakinan. Woody yang identik dengan Lucky Luke masih terus menjadi pemimpin dan sahabat yang hebat, sementara Buzz Lightyear edisi Espanyola sukses membuat saya ketawa guling-guling. Ini benar-benar merupakan penantian panjang yang tidak sia-sia dan Pixar berhasil memenuhi ekspektasi optimum tanpa sedikitpun meninggalkan cela dan mencederai kebahagiaan pemirsa global. Anyway, saya agak tercengang sewaktu Barbie berkata,”Authority should derive from the consent of the governed, not from threat of force!” Sepertinya Barbie juga kuliah ilmu politik..
The Fighter
“Apa bedanya The Fighter dengan Rocky (1976), Cinderella Man (2005), dan Million Dollar Baby (2004)?” tanya saya pada seorang karib. Saya sendiri tak puas dengan jawaban sahabat saya itu dan juga sudah pasti tak puas dengan cara saya memperbandingkan keempat film tersebut. Kesemuanya sama-sama bertutur tentang boxing dan entah kenapa film-film ini begitu menarik serta tergarap dengan cara-cara yang luar biasa. The Fighter tak seperti Rocky yang bersifat fiktif tetapi sama orisinalnya dengan Cinderella Man yang bercerita mengenai James Braddock. Meski di sisi lain, mesti diakui ia juga tak sekuat narasi Million Dollar Baby. Lalu apa yang menarik? Bagi saya, The Fighter berkutat dengan drama yang begitu mengena antara hubungan kakak-adik sekaligus petinju-pelatih, Micky Ward dan Dicky Eklund. Hanya saja, film ini tak sekedar mengajak penonton untuk melihat skema narasi dari jauh di belakang ring, antara gym tempat berlatih dan kehidupan personal tokohnya. Ia menggunakan gaya yang sedikit berbeda dengan meninggalkan penonton pada ruang dimana penonton seharusnya berada ketika pertandingan tinju digelar, yaitu di depan televisi. Ini cukup unik, film ini mengubah resolusi gambar persis seperti gambar layar kaca ketika memasuki adegan Micky melawan Neary. David O. Russell, sang sutradara, seperti sengaja membiarkan kita tergugah menyaksikan pertandingan tanpa perlu dikacaukan dramatisasi di sela tiap ronde seperti yang umum terlihat di film-film tinju. Drama itu begitu dekat, sama persis seperti drama yang kita lihat di televisi, yang diatur Floor Director dari ruang siaran. Sensasi yang saya dapat adalah saya seperti tidak sedang menonton film tinju, melainkan menyaksikan langsung pertandingan tinju dari televisi di ruang keluarga seperti yang biasa saya lakukan bersama ayah saya.
Nah, kesepuluh film di atas masuk ke dalam nominasi film terbaik di ajang Academy Awards 2011. Saya sendiri memilih untuk tidak secara eksplisit menasbihkan film unggulan saya, sepertinya itu akan terbaca dari cara saya mengulas film-film tersebut. Tapi, kalau anda sempat menyaksikan beberapa di antara film-film di atas atau bahkan telah menonton kesemuanya, saya yakin anda sudah punya pilihan favorit sebagai film terbaik. Jadi, yang mana film terbaik 2011 menurut anda?

Selasa, 07 Februari 2012

Crop Circle

Inilah 5 Crop Circle Terbesar di Dunia
Inilah 5 Crop Circle Terbesar di Dunia: ilustrasi
Sepanjang paruh ketiga abad 20, sekira 10 ribu crop formation dilaporkan ditemui di 26 negara (27 jika termasuk fenomena di Sleman, Yogyakarta) di seluruh dunia dan 90% di antaranya ada di selatan Inggris. Dari sekian banyak fenomena crop formation di seluruh dunia, berikut ini beberapa di antaranya yang dilaporkan sebagai crop formation terbesar. Namun, tidak semua crop formation ini misterius. Beberapa di antaranya merupakan buatan manusia.
Seperti dilansir dari National Geographic, ada lima crop circle terbesar di dunia.
1. The Human Butterfly
Sebuah crop formation berbentuk manusia bersayap kupu-kupu ditemukan di selatan Belanda, dekat kota Goes pada bulan Agustus 2009. Ini adalah crop formation terbesar di dunia yang pernah ditemui dengan ukuran 530 x 450 meter. Sekelompok orang dari Project Atlas membentuk crop formation ini sebagai simbol keindahan sekaligus kerapuhan manusia.
2. Dalian Cornfiled Maze
Seperti namanya, crop formation ini memang sebuah maze raksasa berukuran 22,7 hektare yang terletak di dekat jalan raya Dandong-Dalian, China. Rute terpendek maze ini sepanjang 3.800 meter dan perlu waktu sekira satu jam untuk menyelesaikan maze ini. crop formation ini sengaja dibuat pemerintah setempat sebagai sarana promosi untuk menarik investor mengembangkan area pertanian di daerah Dalian.
3. Logo Bacardi
Pada tahun 2005 sebuah ladang mint di Dalponte Farms, Richland, New Jersey, AS tiba-tiba ditemukan bergambar kelelawar seluas lebih dari 6.070 meter persegi. Namun setelah diperhatikan, gambar kelelawar tersebut merupakan logo dari Bacardi, sebuah perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol.

4. Bunga Enam Kelopak
Crop formation juga ditemui di Italia. Salah satu yang terbesar dilaporkan terlihat di Torino pada 13 Juni 2010. Pola yang ditemui di negeri ini berbentuk bunga dengan enam kelopak. Sebagian pengamat menafsirkan pola crop formation itu dengan menggunakan perpektif galaksi.
5. Lingkaran dan Jalan Kecil

Crop fromations terpanjang terlihat di Etchilhampton, Wiltshire, Inggris pada tahun 1996. Bentuknya berupa lingkaran dan jalan kecil yang saling bertautan sepanjang kurang lebih 1250 meter dari satu ladang ke ladang lainnya.


CROP CIRCLE 
DI SLEMAN & BANTUL


Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.
Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.
Fenomena "lingkaran tanaman" seringkali dikait-kaitkan dengan isu UFO atau makhluk luar angkasa.


Fenomena di Indonesia

Pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2011 pukul 17.00 WIB, pihak Kepolisian Republik Indonesia di sektor Sleman, Yogyakarta membenarkan munculnya lambang misterius berdiameter 70 meter yang dicurigai terkait dengan isu UFO atau makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman atau crop circle di daerah persawahan di Gunung Suru, Jogotirto, Berbah, di Sleman. Pihak kepolisian yang menyelidiki bahkan telah mengabadikan foto langka tersebut sebagai dokumentasi. Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian yang pertama di Indonesia dan juga disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut walaupun cuaca hujan dan tidak baik. Para warga sendiri meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat UFO dari planet lain. Seorang anak kecil mengaku melihat kejadian tersebut saat cuaca buruk di hari itu dan menyebutkan bahwa sebuah angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut. 


PENDAPAT ILMUWAN


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain. [3]




Foto-Foto Crop Circle Di Sleman

Foto Crop Circle Di Indonesia


Foto Crop Circle Di Sleman


Foto Crop Circle Di Yogyakarta


Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta membenarkan munculnya lambang misterius yang menurut penuturan sejumlah warga menyerupai bekas pendaratan Unidentified Flying Object (UFO) di Sleman, Yogyakarta, Minggu sore 23 Januari 2011.

"Kami memang menerima laporan dari masyarakat adanya fenomena itu. Selain itu, banyak warga sekitar yang penasaran dan menonton langsung persawahan yang terbentuk lambang seperti UFO," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti, ketika dihubungi VIVAnews.com.

Beberapa petugas dari Polsek sudah melakukan pengecekan, namun menurut dia, belum bisa dipastikan apa penyebab terjadinya fenomena tersebut. "Petugas hanya mengecek saja dan berjaga-jaga. Namun, belum bisa dipastikan asal mula terjadi fenomena itu," ujar dia.

Menurut dia, sebelum terjadi fenomena penampakan lambang seperti UFO, kondisi cuaca di daerah Sleman belakangan ini memang seringkali hujan disertai angin kencang. "Banyak warga yang tidak percaya terjadi fenomena itu karena faktor alam, sehingga menganggap itu UFO yang mendarat," tuturnya.

Akibat fenomena itu, banyak warga sekitar yang datang dan mengabadikan kejadian itu dengan kamera.



Kemunculan Crop Circle (CC) di Sleman, Yogya cukup menggemparkan Indonesia. Komunitas pengamat benda terbang tak dikenal (UFO) Beta-UFO pun melakukan penyelidikan. Bagaimana hasilnya?
Crop Circle di Sleman memiliki diameter 60-70 meter. CC ini merupakan pola lingkaran pertama yang bisa diteliti oleh kelompok pengamat UFO Beta-UFO ini. CC sebelumnya di Tuban, belum sempat diselidiki oleh kelompok tersebut.
Namun, mengingat CC Sleman telah diamankan Polsek setempat, penyelidikan pun tak bisa dilakukan secara jauh dan mendetil. Seperti apa temuannya, Direktur Beta-UFO Indonesia Bayu Amus menceritakan pada INILAH.COM.
Bagaimana hasil penyelidikannya?
Kita sebenarnya tidak bisa bertindak lebih jauh disana, termasuk mengambil sampel atau melakukan uji coba di labolatorium untuk melihat strukturnya. Namun, secara umum ada indikasi kuat bahwa CC Sleman adalah asli.
Apa yang membuat Anda yakin CC Sleman asli?
Pertama, batang padi yang ada disana tak ada yang patah, jadi Cuma roboh seperti ditidurkan. Menariknya, pada dalam waktu sehari batang padi itu sudah mulai berdiri tegak kembali.
Jika itu merupakan rekayasa yang biasanya karena injakan maka batang biasanya akan patah. Kedua, setelah melakukan pengamatan, tak ada jejak mesin, manusia atau hewan. Ketiga, robohnya batang padi tersebut searah jarum jam.
Hal lain apa yang membuat Anda yakin?
Meski ciri lain seperti panas atau gelombang elektromagnetik tak terlalu terlihat, karakteristik fisik yang ada menunjukkan bahwa batang padi tak patah, hanya dirobohkan hingga bengkok.
Secara sekilas tak ada gangguan elektromagnetik, radiasi pun belum bisa diperiksa. Namun, jika lembaga penelitian serius mau berpartisipasi mengeceknya pada level mikroskopik, maka keabsahan bisa lebih kuat.
Apa ciri suatu CC asli?
Pada CC asli biasanya tanaman mengalami perubahan, misalnya sendi-sendinya membengkak dan tak patah. Kemudian, batang yang tadinya lurus akan berbelok dengan sempurna. Sayangnya, hal ini tak bisa diamati karena sudah diamankan polisi.
Kalau CC ini asli, bisa jadi muncul lagi CC lagi di tempat yang berdekataan dengan titik kemunculan pertama.
Adakah lembaga atau ahli pemerintah yang melakukan penyelidikan juga?
Katanya kapolres mengundang ahli astronomi, saya sendiri tak tahu mengapa yang diundang ahli astronomi, nati akan kita lihat juga hasilnya ahli itu yang kemudian akan kami kroscek.
Namun, dari anggota kami, sebagian besar positif bahwa ini asli bukan buatan manusia. Kami menyayangkan mengapa yang meneliti itu ahli antariksa, soalnya kejadian ini jelas tidak ada berhubungan dengan antariksa. Kalau mau seharusnya mengirim ahli biologi atau tim yang mampu meneliti radiasi, itu lebih cocok dibanding ilmuwan angkasa luar. [ast]


Komunitas UFO Yakin Crop Circle Sleman Jejak UFO

Diduga fenomena Crop Circle di Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto:Natsir Kanthil
TEMPO Interaktif, Bandung -Kemunculan pola geometris dan simetris (crop circle) di area persawahan di Sleman, Yogyakarta, menggemparkan komunitas Benda Terbang Aneh (BETA) UFO (Unidentified Fying Object) di Indonesia. "Selama ini tidak pernah ada di Indonesia," kata Nur Agustinus, salah satu pendiri komunitas peminat kemunculan UFO itu saat dihubungi Tempo, Senin (24/1).

Menurut Nur, sebelumnya pernah ada laporan serupa dari petani di Tuban, Jawa Timur, beberapa tahun lalu. Namun laporan itu sulit dibuktikan kebenarannya. "Yang baru bisa dilihat jelas sekarang ini," ujarnya.

Komunitas yang beranggotakan sekitar 1.200 orang di Indonesia dan luar negeri itu yakin crop circle yang jejaknya ada di Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu hasil buatan makhluk luar angkasa dengan pesawatnya.

Membandingkan dengan pola geometris di luar negeri, bentuk crop circle di Sleman agak luar biasa. "Termasuk kompleks dengan ukuran sekitar 60 x 70 meter," katanya.

Jejak UFo di Sleman itu, kata Nur, jadi perbincangan sesama anggota komunitas itu di Internet. Mereka membahas posisi bentuk geometris yang tampak pas sesuai arah mata angin. Empat lingkaran di dalam sebuah lingkaran besar, kata Nur, biasa disebut sebagai tetrat di kalangan peminat UFO. "Para ahli mengaitkannya dengan bumi, udara, air, dan api," katanya.

Sejauh ini, komunitas Beta-UFO belum mengetahui makna bentuk crop circle di Sleman tersebut. Di luar negeri pun, kata dia, sejauh ini masih menjadi misteri walau crop circle mulai muncul pada era 70-an di Inggris. "Masih misteri karena bentuknya tidak pernah sama," ujarnya.


Bentuk crop circle di Sleman mirip muladhara

Senin, 24 Januari 2011







Bentuk crop circle di Sleman mirip muladhara

Hendi Kurniawan/Tribunjogja.com
Bentuk crop circle di Sleman, Yogyakarta, mirip dengan Cakra Muladhara dalam ajaran Hindu.

Dalam halaman akun Facebook-nya, Julius Perdana, anggota komunitas pemerhati UFO, menyebutkan kalau pola itu mirip chakra dasar atau muladhara. Ia menggunakan foto jepretan Andrex Tohjaya yang diunggah ke Facebook kemudian mengedit dengan mendistorsi gambar dari posisi miring menjadi tegak lurus dan memperjelasnya.

Julius menjelaskan, muladhara adalah bunga lotus berwarna kuning dengan 4 daun, dikelilingi oleh 8 tombak berkilauan di sisi dan sudut, dan dihiasi 4 buah daun bunga.

Dalam ajaran Hindu, muladhara adalah salah satu cakra yang merupakan fondasi metafisika atau biofisis tubuh manusia. Karena diyakini sebagai pusat energi, pemetaan cakra biasa dipakai sebagai dasar pengobatan, latihan yoga, dan meditasi. 

Kemunculan crop circle di area persawahan Desa Rejosari, Sleman dilaporkan terjadi Minggu (23/1). Crop circle itu dapat dilihat dari Gunung Suru. (Tri Wahono)
 
WEBSITE : http://duniakaisar.blogspot.com/2011/01/crop-circle-5.html

Duel Anak Usia 9 Tahun.

Arief kecil yang baru berusia 9 tahun pulang ke rumah dengan hidung berdarah, mata lebam, dan baju sobek. Jelas sekali ia habis berkelahi dan kalah. Ayahnya mengobati luka-lukanya sambil bertanya apa yang terjadi.

“Yah,” kata Arief, “Aku tadi menantang David berduel. Dan, Ayah tahu, aku membiarkan dia memilih sendiri senjatanya.”

“Oh ya?” sahut Ayah, “Cukup adil juga.”

“Ya, tapi aku tidak tahu bahwa ia akan memilih kakak laki lakinya!”

Penjelasan yang Sangat Mendetail.

Seorang anak laki-laki usia empat tahun sedang makan apel di kursi belakang mobil dalam perjalanan pulang dari sekolah.

Dia bertanya kepada ayahnya yang sedang mengemudi, “Yah, mengapa warna apelku berubah menjadi coklat?”

“Karena,” jawab si ayah menjelaskan, “Setelah kamu memakan kulitnya, daging buah apel itu akan langsung kontak dengan udara, yang menyebabkan daging buahnya teroksidasi dengan molekul-molekul yang dapat mengubah struktur buah apel itu, sehingga akhirnya buah apel itu berubah warna.”

Setelah sang ayah selesai menjelaskan, suasana menjadi sunyi beberapa lama, sampai tiba-tiba sang anak bertanya dengan suara perlahan, “Yah, Ayah tadi bicara sama aku ya?”

???!!!!???