Inilah 5 Crop Circle Terbesar di Dunia: ilustrasi
Sepanjang paruh ketiga abad 20, sekira 10 ribu crop formation
dilaporkan ditemui di 26 negara (27 jika termasuk fenomena di Sleman,
Yogyakarta) di seluruh dunia dan 90% di antaranya ada di selatan
Inggris. Dari sekian banyak fenomena crop formation di seluruh dunia,
berikut ini beberapa di antaranya yang dilaporkan sebagai crop formation
terbesar. Namun, tidak semua crop formation ini misterius. Beberapa di
antaranya merupakan buatan manusia.
Seperti dilansir dari National Geographic, ada lima crop circle terbesar di dunia.
1. The Human Butterfly
Sebuah crop formation berbentuk manusia bersayap kupu-kupu ditemukan
di selatan Belanda, dekat kota Goes pada bulan Agustus 2009. Ini adalah
crop formation terbesar di dunia yang pernah ditemui dengan ukuran 530
x 450 meter. Sekelompok orang dari Project Atlas membentuk crop
formation ini sebagai simbol keindahan sekaligus kerapuhan manusia.
2. Dalian Cornfiled Maze
Seperti namanya, crop formation ini memang sebuah maze raksasa
berukuran 22,7 hektare yang terletak di dekat jalan raya
Dandong-Dalian, China. Rute terpendek maze ini sepanjang 3.800 meter
dan perlu waktu sekira satu jam untuk menyelesaikan maze ini. crop
formation ini sengaja dibuat pemerintah setempat sebagai sarana promosi
untuk menarik investor mengembangkan area pertanian di daerah Dalian.
3. Logo Bacardi
Pada tahun 2005 sebuah ladang mint di
Dalponte Farms, Richland, New Jersey, AS tiba-tiba ditemukan bergambar
kelelawar seluas lebih dari 6.070 meter persegi. Namun setelah
diperhatikan, gambar kelelawar tersebut merupakan logo dari Bacardi,
sebuah perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol.
4. Bunga Enam Kelopak
Crop formation juga ditemui di Italia. Salah satu yang terbesar
dilaporkan terlihat di Torino pada 13 Juni 2010. Pola yang ditemui di
negeri ini berbentuk bunga dengan enam kelopak. Sebagian pengamat
menafsirkan pola crop formation itu dengan menggunakan perpektif
galaksi.
5. Lingkaran dan Jalan Kecil
Crop fromations terpanjang terlihat di Etchilhampton, Wiltshire,
Inggris pada tahun 1996. Bentuknya berupa lingkaran dan jalan kecil
yang saling bertautan sepanjang kurang lebih 1250 meter dari satu
ladang ke ladang lainnya.
CROP CIRCLE
DI SLEMAN & BANTUL
Lingkaran tanaman (dari
bahasa Inggris:
Crop circles)
adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area
ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini
pertama kali ditemukan di
Inggris pada akhir
1970, dengan bentuk pola-pola
lingkaran
sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung
bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran.
Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah
lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.
Mereka yang mempelajari fenomena
lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan
cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu
agriglif.
Fenomena di Indonesia
Pada hari Minggu tanggal
23 Januari 2011 pukul 17.00
WIB, pihak
Kepolisian Republik Indonesia di sektor
Sleman,
Yogyakarta membenarkan munculnya lambang misterius berdiameter 70 meter yang dicurigai terkait dengan isu
UFO atau
makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan
lingkaran tanaman atau
crop circle di daerah persawahan di
Gunung Suru,
Jogotirto,
Berbah, di Sleman. Pihak kepolisian yang menyelidiki bahkan telah
mengabadikan foto langka tersebut sebagai dokumentasi.
Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian yang pertama di
Indonesia
dan juga disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut
walaupun cuaca hujan dan tidak baik. Para warga sendiri meyakini lambang
tersebut adalah simbol pendaratan pesawat UFO dari planet lain. Seorang
anak kecil mengaku melihat kejadian tersebut saat cuaca buruk di hari
itu dan menyebutkan bahwa sebuah
angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut.
PENDAPAT ILMUWAN
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa
lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa
lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai
karya seni,
komersial, maupun hanya
lelucon kreatif. Meski pola yang digambarkan
lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat
lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain.
[3]
Foto-Foto Crop Circle Di Sleman
Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta membenarkan munculnya lambang
misterius yang menurut penuturan sejumlah warga menyerupai bekas
pendaratan Unidentified Flying Object (UFO) di Sleman, Yogyakarta,
Minggu sore 23 Januari 2011.
"Kami memang menerima laporan dari masyarakat adanya fenomena itu.
Selain itu, banyak warga sekitar yang penasaran dan menonton langsung
persawahan yang terbentuk lambang seperti UFO," kata Kepala Bidang Humas
Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti, ketika dihubungi
VIVAnews.com.
Beberapa petugas dari Polsek sudah melakukan pengecekan, namun menurut
dia, belum bisa dipastikan apa penyebab terjadinya fenomena tersebut.
"Petugas hanya mengecek saja dan berjaga-jaga. Namun, belum bisa
dipastikan asal mula terjadi fenomena itu," ujar dia.
Menurut dia, sebelum terjadi fenomena penampakan lambang seperti UFO,
kondisi cuaca di daerah Sleman belakangan ini memang seringkali hujan
disertai angin kencang. "Banyak warga yang tidak percaya terjadi
fenomena itu karena faktor alam, sehingga menganggap itu UFO yang
mendarat," tuturnya.
Akibat fenomena itu, banyak warga sekitar yang datang dan mengabadikan kejadian itu dengan kamera.
Kemunculan Crop Circle (CC) di Sleman,
Yogya cukup menggemparkan Indonesia. Komunitas pengamat benda terbang
tak dikenal (UFO) Beta-UFO pun melakukan penyelidikan. Bagaimana
hasilnya?
Crop Circle di Sleman memiliki diameter 60-70 meter.
CC ini merupakan pola lingkaran pertama yang bisa diteliti oleh kelompok
pengamat UFO Beta-UFO ini. CC sebelumnya di Tuban, belum sempat
diselidiki oleh kelompok tersebut.
Namun, mengingat CC Sleman telah diamankan Polsek setempat, penyelidikan
pun tak bisa dilakukan secara jauh dan mendetil. Seperti apa temuannya,
Direktur Beta-UFO Indonesia Bayu Amus menceritakan pada
INILAH.COM.
Bagaimana hasil penyelidikannya?
Kita sebenarnya tidak bisa bertindak lebih jauh disana, termasuk
mengambil sampel atau melakukan uji coba di labolatorium untuk melihat
strukturnya. Namun, secara umum ada indikasi kuat bahwa CC Sleman adalah
asli.
Apa yang membuat Anda yakin CC Sleman asli?
Pertama, batang padi yang ada disana tak ada yang patah, jadi Cuma roboh
seperti ditidurkan. Menariknya, pada dalam waktu sehari batang padi itu
sudah mulai berdiri tegak kembali.
Jika itu merupakan rekayasa yang biasanya karena injakan maka batang
biasanya akan patah. Kedua, setelah melakukan pengamatan, tak ada jejak
mesin, manusia atau hewan. Ketiga, robohnya batang padi tersebut searah
jarum jam.
Hal lain apa yang membuat Anda yakin?
Meski ciri lain seperti panas atau gelombang elektromagnetik tak terlalu
terlihat, karakteristik fisik yang ada menunjukkan bahwa batang padi
tak patah, hanya dirobohkan hingga bengkok.
Secara sekilas tak ada gangguan elektromagnetik, radiasi pun belum bisa
diperiksa. Namun, jika lembaga penelitian serius mau berpartisipasi
mengeceknya pada level mikroskopik, maka keabsahan bisa lebih kuat.
Apa ciri suatu CC asli?
Pada CC asli biasanya tanaman mengalami perubahan, misalnya
sendi-sendinya membengkak dan tak patah. Kemudian, batang yang tadinya
lurus akan berbelok dengan sempurna. Sayangnya, hal ini tak bisa diamati
karena sudah diamankan polisi.
Kalau CC ini asli, bisa jadi muncul lagi CC lagi di tempat yang berdekataan dengan titik kemunculan pertama.
Adakah lembaga atau ahli pemerintah yang melakukan penyelidikan juga?
Katanya kapolres mengundang ahli astronomi, saya sendiri tak tahu
mengapa yang diundang ahli astronomi, nati akan kita lihat juga hasilnya
ahli itu yang kemudian akan kami kroscek.
Namun, dari anggota kami, sebagian besar positif bahwa ini asli bukan
buatan manusia. Kami menyayangkan mengapa yang meneliti itu ahli
antariksa, soalnya kejadian ini jelas tidak ada berhubungan dengan
antariksa. Kalau mau seharusnya mengirim ahli biologi atau tim yang
mampu meneliti radiasi, itu lebih cocok dibanding ilmuwan angkasa luar.
[ast]
Komunitas UFO Yakin Crop Circle Sleman Jejak UFO
Senin, 24 Januari 2011 | 16:01 WIB
Diduga fenomena Crop Circle di Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto:Natsir Kanthil
TEMPO Interaktif,
Bandung
-Kemunculan pola geometris dan simetris (crop circle) di area
persawahan di Sleman, Yogyakarta, menggemparkan komunitas Benda Terbang
Aneh (BETA) UFO (Unidentified Fying Object) di Indonesia. "Selama ini
tidak pernah ada di Indonesia," kata Nur Agustinus, salah satu pendiri
komunitas peminat kemunculan UFO itu saat dihubungi Tempo, Senin (24/1).
Menurut Nur, sebelumnya pernah ada laporan serupa dari petani di Tuban,
Jawa Timur, beberapa tahun lalu. Namun laporan itu sulit dibuktikan
kebenarannya. "Yang baru bisa dilihat jelas sekarang ini," ujarnya.
Komunitas yang beranggotakan sekitar 1.200 orang di Indonesia dan luar
negeri itu yakin crop circle yang jejaknya ada di Desa Jogotirto,
Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu hasil buatan
makhluk luar angkasa dengan pesawatnya.
Membandingkan dengan pola geometris di luar negeri, bentuk crop circle
di Sleman agak luar biasa. "Termasuk kompleks dengan ukuran sekitar 60 x
70 meter," katanya.
Jejak UFo di Sleman itu, kata Nur, jadi perbincangan sesama anggota
komunitas itu di Internet. Mereka membahas posisi bentuk geometris yang
tampak pas sesuai arah mata angin. Empat lingkaran di dalam sebuah
lingkaran besar, kata Nur, biasa disebut sebagai tetrat di kalangan
peminat UFO. "Para ahli mengaitkannya dengan bumi, udara, air, dan api,"
katanya.
Sejauh ini, komunitas Beta-UFO belum mengetahui makna bentuk crop circle
di Sleman tersebut. Di luar negeri pun, kata dia, sejauh ini masih
menjadi misteri walau crop circle mulai muncul pada era 70-an di
Inggris. "Masih misteri karena bentuknya tidak pernah sama," ujarnya.
Bentuk crop circle di Sleman mirip muladhara
Senin, 24 Januari 2011
Hendi Kurniawan/Tribunjogja.com
Bentuk crop circle di Sleman, Yogyakarta, mirip dengan Cakra Muladhara dalam ajaran Hindu.
Dalam halaman akun Facebook-nya, Julius Perdana, anggota
komunitas pemerhati UFO, menyebutkan kalau pola itu mirip chakra dasar
atau muladhara. Ia menggunakan foto jepretan Andrex Tohjaya yang
diunggah ke Facebook kemudian mengedit dengan mendistorsi gambar dari
posisi miring menjadi tegak lurus dan memperjelasnya.
Julius menjelaskan, muladhara adalah bunga lotus berwarna
kuning dengan 4 daun, dikelilingi oleh 8 tombak berkilauan di sisi dan
sudut, dan dihiasi 4 buah daun bunga.
Dalam ajaran Hindu, muladhara adalah salah satu cakra yang
merupakan fondasi metafisika atau biofisis tubuh manusia. Karena
diyakini sebagai pusat energi, pemetaan cakra biasa dipakai sebagai
dasar pengobatan, latihan yoga, dan meditasi.
WEBSITE : http://duniakaisar.blogspot.com/2011/01/crop-circle-5.html